Sabtu, 06 Desember 2014

Manajemen File

Manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi.

Manfaat manajemen file:
  1. Mengatur data atau file yang ada pada komputer
  2. Memudahkan pencarian file ketika sedang dibutuhkan
  3. Cara untuk menghemat penyimpanan hard disk dengan menghapus file yang tidak diperlukan
  4. Mengurangi resiko kehilangan data dengan membuat file cadangan.

Berikut beberapa perintah dalam manajemen file yang dapat dijalankan di terminal:

  • mkdir : untuk membuat direktori baru.


 Pada contoh diatas, saya membuat folder baru dengan nama latihan di direktori home. Untuk melihat sudah terbuat atau belum kita dapat menggunakan perintah ls pada direktori home.
  • pwd : untuk menampilkan direktori yang aktif.


    Terlihat pada contoh diatas direktori yang sedang aktif adalah direktori home.

  • ls-al : untuk melihat semua daftar file (termasuk file tersembunyi) beserta user, tanggal modif, dan ukurannya di suatu direktori.


Gambar diatas merupakan contoh semua file pada direktori home.
  • touch : untuk membuat file baru

 Contoh diatas adalah membuat file baru dengan judul tes dengan format .txt di direktori home. Cek dengan menggunakan perintah ls pada direktori home untuk mengecek ada atau tidaknya file yang kita buat tadi.
  • cat : untuk melihat isi file.

 Pada contoh merupakan isi dari file tes.txt. Sebelumnya tentu kita sudah mengisikan file-nya terlebih dahulu.
  • wc : untuk menampilkan jumlah baris, jumlah kata, dan ukuran file (byte).


    Tampilan diatas merupakan keterangan dari isi file tes.txt. Berjumlah 1 baris, dengan 4 kata, dan ukuran file 20 bytes.

  • find : untuk mencari file atau folder.


    Misalkan kita ingin mencari file yang telah kita buat, yaitu tes.txt. Maka ketikkan find tes.txt pada terminal. Kita juga dapat menggunakan perintah bintang(*) pada nama file untuk mencari file dengan judul yang mencakup pada kata yang kita ketikkan.
    Contoh, pada direktori Documents terdapat file dengan judul tes.txt, tes2.txt, tes3.txt. Kita ingin mencari ketiga file tersebut. Maka kita dapat mengetikkan find tes*.txt pada terminal.



  • mv (nama_file) (direktori_tujuan): untuk memindahkan file dari satu folder ke folder lain


    Gambar diatas merupakan contoh dari perintah mv. File tes.txt pada direktori home akan dipindahkan ke direktori Documents. Terlihat ketika kita mengetikkan perintah ls saat direktori home aktif, file tes.txt tidak muncul yang menandakan bahwa tidak ada file tersebut di direktori home. Saat mengetikkan perintah ls pada direktori Documents, terdapat tes.txt, berarti file tersebut sudah pindah dari home ke documents. 

  • cp (nama_file) (direktori_tujuan) : untuk menyalin file dari satu folder ke folder lain


    File tes.txt akan disalin dari Documents ke home (ditandai dengan ~) menggunakan perintah cp. Terlihat ketika kita melihat semua daftar file di direktori home, terdapat tes.txt. Begitu pula saat melihat isi semua file di Documents, terdapat file tes.txt.

  • rm : untuk menghapus file


    Pada contoh, file yang dihapus adalah file tes.txt di Documents. Saat melihat semua daftar file di Documents, tidak terdapat tes.txt yang menandakan bahwa file tersebut tidak ada.




Sumber:
http://raniyanuarini.blog.upi.edu/2013/11/29/manajemen-file-hak-akses-pada-linux/
http://linoxide.com/category/linux-command/

Manajemen Memori, Disk dan I/O

Manajemen Memori

Manajemen memori merupakan salah satu bagian sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada antrian.

Fungsinya untuk mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai, mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan, mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai, dan mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk. 

Berdasarkan keberadaanya, manajemen memori dibagi menjadi dua, yaitu:
  1. Manajemen dengan swapping atau pagingManajemen memori dengan swapping merupakan suatu metode pengalihan proses yang bersifat sementara dari memori utama ke suatu tempat penyimpanan dan dipanggil kembali ke memori jika akan melakukan eksekusi. Tujuan swapping adalah meningkatkan kinerja saat multiprogramming pada sistem time sharing.

  2. Manajemen tanpa swapping atau pagingManajemen tanpa swapping yaitu manajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.
Untuk melihat memori yang telah terpakai oleh suatu proses, dapat menggunakan perintah "free" pada terminal. 



Kita juga dapat menggunakan perintah cat  /proc/meminfo untuk melihat penggunaan memori dan swap-nya.

Di linux, kita dapat mengatur penggunaan memori fisik (RAM) dengan memori virtual (swap). 
Caranya adalah dengan melihat nilai swappiness terlebih dahulu. Swappiness berfungsi untuk mengontrol kecenderungan kernel untuk memindahkan proses dari memori ke swap. Nilainya dari 0 sampai 100. Jika nilainya 0, maka kernel akan menghindari proses swapping selama mungkin. Jika nilainya 100, maka kernel akan melakukan proses swapping secara agresif. 

Ketikan perintah cat /proc/sys/vm/swappiness pada terminal. 



Untuk mengubah nilai swappiness, ketikan perintah sudo sysctl vm.swappiness=(nilai) pada terminal. Tetapi, perintah tersebut bersifat sementara. Setelah di reboot, nilai swappiness-nya kembali seperti semula.



Manajemen Disk dan I/O

Manajemen disk dan I/O adalah  aspek perancangan sistem operasi yang terluas karena beragamnya peralatan.

Fungsi manajemen I/O:
  • Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan. 
  • Menagani interupsi peralatan I/O.
  • Menangani kesalahan pada perlatan I/O.
  • Memberi interface ke pemakai.

Untuk memanajemen disk, menggunakan perintah "fdisk". Berikut ini adalah contoh perintah fdisk:
  • fdisk -d : untuk menghapus partisi
  • fdisk -l : untuk melihat daftar partisi yang dikenali
  • fdisk -n : untuk membuat partisi baru
  • fdisk -v : untuk verifikasi partisi
 Untuk melihat isi dari flashdisk, gunakan perintah sudo mount /dev/sdb1 /media/

Untuk mencabut (eject) flaskdisk, gunakan perintah umount /media/

Untuk melihat perangkat I/O lainnya, gunakan perintah lsusb.


Untuk meng-eject CD/DVD-ROM, gunakan perintah eject /dev/sr0

Selasa, 02 Desember 2014

Konfigurasi Acccess Point


Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi access point.

1. Cari nama SSID yang akan anda gunakan. Sambungkan ke SSID tersebut. 


2. Klik kanan pada icon wifi, lalu pilih open network and sharing center.


3. Klik pada nama jaringan yang anda gunakan.


4. Klik properties.



5. Pilih Internet Protocol Version 4. 


6. Isikan alamat IP sesuai dengan jaringan yang ada pada dus TP-LINK.


7. Buka browser. lalu ketikan alamat IP yang sesuai dengan yang ada pada dus TP-LINK.


8. Ketik username dan passwordnya admiin.



9. Tampilan awal.


10.  Klik next.


11. Pilih Access point.


12.  Selanjutnya pengaturan nama SSID, wilayah, transmission power, Security mode, dan wireless password. Untuk security mode, dibedakan berdasarkan tingkat keamanannya.


13.  Setelah itu, pengaturan DHCP Server. Untuk mendapatkan ip secara otomatis, pilih enable.


14. Setelah selesai, maka tampil informasi tentang wireless dan network.


15. Jika sudah yakin, klik reboot.


16. Klik ok.


17.  Setelah mengklik reboot, maka akan merestart.


18. Tampilan SSID. Terlihat ada nama "kelompok1".


19.  Masukkan password untuk dapat terkoneksi.



20.  Kita dapat melakukan pengaturan wireless.


21. Pengaturan wireless security. Kita dapat memilih versi WPA/WPA2, jenis encryption yaitu TKIP dan AES. Kita juga dapat menginputkan password, dan mengatur waktu untuk inputan password, yaitu dengan memasukkan angka di Group Key Update Period.


22. Pengaturan wireless advanced.





Selesai :)